TB PARU
Diagnosis dan Pengobatan Tuberkulosis
Tuberkulosis termasuk penyakit yang sulit untuk dideteksi, terutama pada anak-anak. Dokter biasanya menggunakan beberapa cara untuk mendiagnosispenyakit ini antara lain:
- Rontgen dada.
- Tes Mantoux.
- Tes darah.
- Tes dahak.
Penyakit yang tergolong serius ini dapat disembuhkan jika diobati dengan benar. langkah pengobatan yang dibutuhkan adalah dengan mengonsumsi beberapa jenis antibiotik yang harus diminum selama jangka waktu tertentu.
Langkah Pencegahan Tuberkulosis
Langkah utama dalam pencegahan TB adalah dengan menerima vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin). Di Indonesia, vaksin ini termasuk dalam daftar imunisasi wajib dan diberikan sebelum bayi berusia tiga bulan.
Vaksin
BCG juga dianjurkan bagi anak-anak, remaja maupun orang dewasa yang
belum pernah menerimanya pada waktu bayi. Tetapi harap diingat bahwa
keefektifan vaksin ini akan berkurang pada orang dewasa.


Definisi
Tuberkulosis paru (Tb paru) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang penyakit parenkim paru.Nama tuberkulosis berasal dari tuberkel yang berarti tonjolan kecil dan keras yang terbentuk waktu sistem kekebalan membangun tembok mengelilingi bakteri dalam paru.Tb paru ini bersifat menahun dan secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis jaringan. Tb
paru dapat menular melalui udara, waktu seseorang dengan Tb aktif pada paru batuk, bersin atau bicara
1
.
2.1.2 Klasifikasi
Ada beberapa klasifikasi Tb paru yaitu menurut Depkes (2007)
yaitu
a.Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena:
1.Tuberkulosis paru Tuberkulosis paru adalah tuberkulosis yang menyerang jaringan (parenkim) paru. tidak termasuk pleura (selaput paru) dan kelenjar pada hilus.
2.Tuberkulosis ekstra paru 8
Tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru,misalnya pleura, selaput otak, selaput jantung (pericardium),kelenjar lymfe, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin, dan lain-lain.
a.Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaandahak mikroskopis, yaitu pada Tb Paru:
1.Tuberkulosis paru BTA positif
Sekurang
-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnyaBTA positif.
1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto
toraks dada menunjukkan gambaran tuberkulosis.
1 spesimen dahak SPS hasilnyaBTA positif dan biakan kuman Tbpositif.
1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah
pemberian antibiotika non OAT.
2.Tuberkulosis paru BTA negatif Kriteria diagnostik Tb paru BTA negatif harus meliputi:Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif.
Foto toraks abnormal menunjukkan gambaran tuberkulosis.
Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non AT.9
Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk diberi
pengobatan.
b.Klasifikasi berdasarkan tipe pasien ditentukan berdasarkan riwayat
pengobatan sebelumnya. Ada beberapa tipe pasien yaitu:
1.Kasus baru
Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah
pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu).
2.Kasus kambuh (relaps)
Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat
pengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh tetapi
kambuh lagi.
3.Kasus setelah putus berobat (default )
Adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau
lebih dengan BTA positif.
4.Kasus setelah gagal (failure)
Adalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif atau
kembali menj
adi positif pada bulan kelima atau lebih selama
pengobatan.
5.Kasus lain
Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas, dalam
kelompok ini termasuk kasus kronik, yaitu pasien dengan hasil
pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai pengobatan u
langan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar